On Job Training: Menanamkan DNA Perusahaan Sejak Hari Pertama
Sekjend NHRI
7/17/20252 min read


Banyak perusahaan menyambut karyawan baru dengan ucapan selamat datang, sesi briefing singkat, dan penyerahan seragam. Namun, setelah itu? Banyak yang membiarkan karyawan baru "belajar sendiri" tanpa bimbingan. Ini adalah kesalahan umum yang sayangnya masih sering terjadi — mengabaikan pentingnya On Job Training (OJT).
Padahal, OJT lebih dari sekadar bagian dari proses orientasi. Ia adalah unsur paling krusial dalam pembentukan karyawan, baik dari sisi keterampilan kerja, adaptasi budaya organisasi, hingga loyalitas jangka panjang terhadap perusahaan.
Apa Itu OJT dan Mengapa Penting?
On Job Training (OJT) adalah proses pendidikan langsung di tempat kerja, di mana karyawan baru belajar sambil melakukan pekerjaan nyata, dibimbing oleh mentor atau senior. Melalui OJT, karyawan tidak hanya diajarkan apa yang harus dilakukan, tetapi juga bagaimana melakukan pekerjaan sesuai dengan standar dan nilai-nilai perusahaan.
OJT bukan hanya tentang mengajari cara mengoperasikan mesin, mengisi dokumen, atau mengikuti prosedur yang ada. Lebih dari itu, OJT adalah proses internalisasi—metode perusahaan menanamkan “DNA organisasi” ke dalam diri karyawan sejak hari pertama.
Tanpa OJT, Apa yang Terjadi?
Tanpa sistem OJT yang jelas dan terstruktur, risiko berikut mungkin muncul:
Karyawan merasa bingung tentang siapa yang harus ditanya atau bagaimana prosedur kerja seharusnya.
Adaptasi terhadap budaya kerja menjadi lambat dan tidak alami.
Ada miskomunikasi mengenai target, standar, dan ekspektasi dari atasan.
Rasa percaya diri karyawan menurun karena tidak mendapatkan ruang belajar yang aman dan terarah.
Turnover meningkat karena karyawan merasa tidak diberdayakan dan tidak "click" dengan lingkungan kerja.
Manfaat Strategis OJT Bagi Perusahaan
Percepatan Produktivitas
OJT memungkinkan karyawan belajar dengan cepat dan segera berkontribusi karena mereka belajar sambil melakukan pekerjaan yang sebenarnya.
Transfer Pengetahuan Organik
Ilmu dan keterampilan yang diberikan oleh senior kepada junior menjadi bekal nyata yang tidak dapat digantikan oleh pelatihan berbasis teori semata.
Pembentukan Budaya Kerja
Karyawan menyerap nilai-nilai, etika kerja, dan kultur organisasi dari praktik sehari-hari, bukan dari dokumen kebijakan yang kaku.
Peningkatan Loyalitas dan Engagement
Ketika karyawan merasa didukung dan dibimbing sejak awal, keterikatan emosional mereka terhadap organisasi akan semakin kuat.
OJT di Era Digital: Masih Relevankah?
Di era pekerjaan hybrid dan jarak jauh, banyak yang mulai meragukan relevansi OJT. Namun, justru saat inilah kita harus merevolusi OJT agar tetap efektif, meskipun tidak selalu bertatap muka.
Blended OJT (kombinasi antara pembelajaran daring dan praktik langsung) dapat menjadi solusi. Mentor dapat terus membimbing, memberikan umpan balik, dan menilai perkembangan karyawan secara real-time, dibantu oleh teknologi seperti Learning Management System (LMS), video SOP, hingga coaching virtual.
Namun, yang tidak boleh dilupakan: teknologi hanyalah alat. Nilai utama OJT tetap terletak pada interaksi manusia, pembimbingan personal, dan kehadiran sosok teladan di tempat kerja.
Penutup dari Sekjend NHRI:
"OJT bukan hanya tentang mengajarkan cara bekerja, tetapi tentang membentuk karakter dan loyalitas. Sebab perusahaan yang hebat tidak dibangun oleh teori, tetapi melalui praktik nyata yang diwariskan dari generasi pekerja satu ke yang lain. Tanpa OJT, talenta akan tumbuh liar. Dengan OJT, talenta akan tumbuh dengan arah yang jelas."
NHRI yakin bahwa OJT merupakan bagian dari investasi jangka panjang perusahaan terhadap sumber daya manusianya.
Jika Anda ingin merancang program OJT yang strategis, berbasis nilai, dan terukur dampaknya, NHRI siap mendampingi.
🧠 Satu pelatihan dapat mengubah pengetahuan, namun satu pendampingan OJT bisa mengubah masa depan karier seseorang.
NHRI – One Respection, One Collaboration.